31 Oktober 2011

PROFIL USAHA KOMODITI MANGGA

by PUTRA SIAK  |  in Lingkup at  Senin, Oktober 31, 2011

1. Latar Belakang
Tanaman mangga di duga berasal dari India dan Ceylon pada tahun 4.000 tahun yang lalu. Tanaman ini kemudian tersebar luas keseluruh daerah tropika, termasuk Indonesia. Belum dapat di sebut dengan pasti apa ratus jumlah varietas manga yang tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Yang pasti,di kebun mangga cukurgondang,probolinggo,jawa timur terdapat sekitar 224 tanaman ( varietas mangga ), belum termasuk tanaman variasi yang tumbuh dari biji.
Buah mangga merupakan buah musiman yang sangat di gemari, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Rasanya yang lezat dank has sangat di sukai sehingga menduduki buah pilihan pertama yang di susul buah durian dan lengkeng.
Rasa buah mangga mulai dari yang enak di makan segar sampai buah yang hanya enak di makan setelah di olah. Buah mangga yang enak di makan sebagai buah segar dan memmunyai nilai ekonomi tinggi di antaranya mangga arum manis, gedong, golek, manalagi dan cengkir. Rasa buah mangga varietsnya unggul ddan tingkat ketuaan buhnya cuku, tetapi kalau bibit tanaman berasal dari biji maka rasa buahnya dapat menyimpang dari induknya.
Musim berbuah tanaman mangga bersamaaan dengan musim kemarau. Tanaman mangga berbunga 1,5 – 2 bulan sesudah kemarau di mulai dan buah matang 3 – 4 bulan kemudian. Bila musim kemaraunya lebih kering, hasil produksi akan lebih baik. Demikian daerah – daerah dengan musim kering yang panjang baik di gunakan untuk kebun mangga. Musim panen buah mangga umumnya jatuh pada bulan agustus – desember. Namun, di daerah jambi, Aceh , Sumatra utara, Sumatra barat, dan Sumatra selatan di luar bulan tersebut. Keadaan seperti itu menyebabkan buah mangga tersedia sepanjang tahun. Ketersediaan buah mangga sepanjang tahun dapat di usahakan juga dengan pembungaan buatan.
2. Manfaat buah mangga
Buah mangga mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah mangga yang berwarna merah oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat di butuhkan tubuh. Tidak semua buah mangga mengandung vitamin A dengan jumlah yang sama. Kandungan vitamin A buah mangga berkisar antara 1.200 – 16.400 SI. Mangga dengan kandungan vitamin A tertinggi adalah mangga gedong ( 16.400 SI ). Selain vitamin A buah mangga juga mengandung vitamin c. kandungan vitamin C pada buah mangga berkisar antara 6 – 30 mg/100 g buah.
3. Varietas tanaman mangga
Terdapat banyak varietas mangga yang tumbuh di indonesiamaupun di Negara lain. Dari sekian banyak varietas tersebuut hanya beberapa saja yang komersial. Ciri – ciri tanaman mangga yang komersial, baik di Indonesia maupun di Negara lain adalah sebagai berikut :

A. Mangga komersial di indonesia
Buah mangga yang di tanam di idonesia varietasnya beragam mulia daribuah yang enak di makan segar maupun mangga rucah yang rasa buahnya enak hanya untuk produk olahan, seperti rujak atau asinan. Mangga untuk buah segar memmpunyai nilai ekonomis yang tinggi di bandingkan mangga rucah. Harga buah mangga untuk konsumsi buah segar dapat di pengaruhi oleh varietas, ukuran buah, dan penampakan.
Jenis jenis mangga yanmg mempunyai nilai ekonomis tinggi di antaranya mangga gedong, golek, manalagi dan cengkir. Sifat – sifat fisik buah mangga segar sebagai berikut :

a. Mangga arumanis
Buah mangga arumanis mempunyai cirri – cirri antara lain bentuknya jorong, letak tangkai di tengah, pangkal buah bulat miring, tidak atau erlekuk dangkal, pucuk buah runcing, dan berparuh sedikit. Berat buah 450 gram dengan ukuran ( 1,51 x 7,8 x 5,5 ) cm. Kulit buah tipis, halus, berlilin, bintik – bintik jarang, berwarna putih kehijauan. Pangkal buah berwarna kuning kecoklatansampai merah keunguan dan pucuknya berwarna hijaudaging buah masak berwarna kuning kemerahan, dagingnya tebal, berderat halus, harum, kandungan air banyak, dan rasanya manis. Bijinya tipis, berukuran ( 13,75 x 4,25 x 1,9 )cm, dan sebagian biji bersereat pendek. Kadar total padatan terlarut (TPT) 17,78%, keasaman 0,264%, nisbah/atau gula asam 67,37%, dan kadar air 80,3 %. Musim berbuahnya bulan agustus sampai desember.
b. Mangga manalagi 69 ( manalagi besar )
Buah mangga manalagi berbentuk jorong, letak tangkai miring, pangkal buah runcing sedikit berleher, pucuk buah bulat, tidak atau sedikit berlekuk. Berat buah 560 gram denga ukuran ( 16,1 x 8,2 x 7,3 )cm. Kulit buah tebal, halus, berlilin, binti – bintik jarang berwarna putih kehijauan, dan kemudian timbul titik – titik coklat di tengahnya. Warna kulit buah masak pada pangkalnya kuning dan pucuknya hijau. Warna buah masak kuning. Dagin buah masak tebal, berserat halus, air buah sedang, berarroma harum, dan rasanya manis segar. Biji buah kecil berukuran ( 14 x 4,6 x 2,2 )cm dan sebagian biji berserat pendek. Musim berbuahnya sekitar bulan agustus sampai desember. Mangga ini berasal dari pasuruan atau probolinggo.
c. Mangga manalagi kecil
Manalagi kecil sangat popular di masyarakat karena rasanya manis dan tersedia sepanjang tahun. Mangga ini sering kali berbuah di luar musim. Bentuknya hamper sama manalagi besar, tetapi kulitnya berbintik putih. Keistimewanya adalah meskipun belum matang, rasa buahnya manis segar. Bobot per buah sekitar 200 gram.
d. Mangga golek
Buah mangga golek berbentuk panjang, letak tangkal buah di tengah, pangkal dan pucuk buah runcing, tidak berlekuk, dan tidak berparuh. Berat rata – rata 512 gram dengan ukuran ( 16,7 x 7,9 x 6,2 ) cm. Kulit buah agak tebal, halus berlilin, binti – bintik sedang berwarna putih kehijauan. Warna kulit buah masak bagian pangkal kuning dan bagian pucuk hijau. Daging buahnya teebal, lunak, berserat halus, air buah sedang beraroma agak harum, dan rasanya manis. Bila terlalu masak, rasa buahnya kurang enak. Bijinya sedang berukuran ( 14,5 x 4,2 x 2,8 ) cm dan sebagian biji berserat pendek. Musim mangga pada bulan agustus sampai desember.
e. Mangga gedong biasa
Buah mangga gedong biasa berbentuk bulat, letak tangkai di tengah, pangkal buah miring, sedikit berlekuk, pucuk buah bulat dan sedikit pecah. Berat buah rata – rata 300 gram dan berukuran ( 9,4 x 7,4 x 6,1 ) cm. Kulit buah tebal, halus, berlilin, bintik – bintik agak jarang, dan berwarna putih kehijauan. Warna kulit buah masak dengan pangkal merah jingga dan pucuk merah kekuningan. Warna buah masak kuning jingga. Daging buah tebal, kenyal, berserat halus sekali, kandungan air banyak, beraroma harum dank has, serta manis segar. Bijinya besar berukuran ( 7,9 x 4,5 x 2,3 ) cm dan sebagian biji berserat pendek.








f. mangga gedong gincu
Mangga ini banyak di hasilkan di jawa barat, khususnya daerah majalengka, Cirebon, indramayu, dan sekitarnya. Warna kulit buahnya sangat menarik dan agak beda dengan mangga gedong biasa, yaitu berwarna mera oranye. Mangga ini cukup laku di pasaran dalam dan luar negeri. Harga mangga gedong gincu lebih mahal di bandingkan dengan mangga gedong biasa. Bentuk buahnya hamper bulat dengan panjang 10 cm dan lebarnya 8 cm. Bobotnya rata- rata 200 – 250 gram /buah. Kulitnya tipis dan halus. Daging buah tebal dan berwarna kunig kemerahan, berserat, beraroma harum dan rasanya manis musim berbuah bulan agustus – desember.
g. Mangga cengkir indramayu
Buah mangga cengkir berbentuk jorong dengan warna kulit kuning sewaktu matang. Bentuk fisiknya memang kurang menarik, tetapi ternyata banyak konsumennya. Berat buah rata – rata 51 gram dengan ukuran ( 16,7 x 7,9 x 6,2 ) cm. Kulit buah agak tebal halus dan berlilin. Saat masak pangkal buah berwarna kuning dan pucuk berwarna hijau. Warna daging buah masak berwarna kuning. Bijinya sedang berukuran ( 14,5 x 4,4 x 2,8 ) cm, sebagian biji berserat pendek. Jenis mangga ini lebih din sukai dalam keadaan tua, tetapi belum masak ( mangkal) karena daging buahnya terasa renyyah dan agak gurih. Musim buah pada bulan agustus – desember.

4. Biologi tanaman mangga
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera spp
Tanaman mangga termasuk keluarga Anacardiaceae, sama dengan jambu monyet dan kedondong. Genus dari marga Anacardiaceae yang berasal dari asia tenggara tercatat ada 62 species. Enam belas species di antaranya memiliki buah yang dapat di makan, tetapi hanya species mangifera caesia, jack, mangifera Foetida, Lour., Mangifera odorata, Griff.,dan Mangifera indica, L. yang biasa di makan. Di antara ke empat belas mangga yang dapat di makan tersebut yang memiliki jenis paling banyak adalah Mangifera indica,L. Sebagian dari mangga tersebut memiliki aroma terpenting yang cukup kuat.
Daun mangga terletak di sepanjang ranting, bergantian, dan jaraknya tidak teratur. Daun – daun tersebut bertangkai panjang atau pendek, berbentuk jorong meruncing, kaku, keduaq permukaanya halus, bagian atas berwarna hijau gelap mengilap, bagian bawah berwarna hijau kekuningan, panjang daun 10 – 40 cm dan lebar 2 – 10 cm, dasar daun tajam atau meruncing, daun muda berwarna ungu kemerahan atau merah tua , setelah tua menjadi hijau gelap.
Biologi bunga mangga terdiri dari bunga jantn dan bunga betina ( hermaprodit ). Dari enam varietas mangga yang pernah di teliti, persentase bunga jantina terbesar terdapat di bagian pucuk malai bunga.penelitian lain menemukan, perbandingan atau nisbah bunga jantan dan bunga betina di bagian pucuk malai lebih besar daripada baian tengah dan pangkal malai bunga mangga gadung, golek dan manalagi.

a. Morfologi
mangga termasuk golongan buah sejati tunggal, yakni buah yang hanya terjadi dari satu bunga dan dari satu bakal buah. Jenis mangga ini mempunyai satu ruang dengan satu biji. Sifat – sifat mangga bias di identifikasikan berdasarkan bentuk, letak tangkai, pangkal buah, pucuk buah, lekukan dan paruhnya.

5. Syarat Tumbuh Tanaman Mangga
Tanaman mangga dapat tumbuh baik dan berproduksi di semua jenis tanah. Derajat keasaman tanah ( pH tanah ) ideal untuk tanaman mangga adalah 5,5 – 6,0. Kedalaman air tanah minimum 200 cm dengan kapasitas pertukaran kation ( KTK ) lebih besar dari 8 me/100 g. Tanaman mangga tumbuh cukup baik di dataran rendah denga ketinggian 500 m dpl dengan tingkat kemiringan kurang dari 15%. Kondisi bulan kering yang diperlukan mangga adalah 4 – 8 bulan/tahun dengan suhu 24 – 27 derajat celcius. Tingkat kelembabanya dari agak kering hingga kering. Curah hujan yang di butuhkan mangga sebesar 1.000 mm pertahun dengan tingkat penyinaran 50 – 80 %.




6. Penyiapan Lahan

a. Pengolahan Lahan
Sebagai tanaman keras, mangga memerlukan ruangan yang memadai untuk pertumbuhanya sehingga lahan yang akan di guanakan sebagai kebun mangga harus di bersihkan dari tanaman yang akan mengganggu perkembanganya. Kemiringan dan tropografi lahan menjadi dasar pertimbangan untuk menyusun barisan tanaman mangga dan pola pengelolaan kebun. Hal ini yang perlu di perhatikan dalam pengolahan lahan adalah pembagian luasan blok pertanaman, jalan pemisah antar blok untuk pemeliharaan, pengangkutan hasil panen, pengawasan kebun dan jaringan irigasi yang akan melayani seluruh blok pertanaman. Lubang tanam di atur di blok pertanaman sesuai sesuai dengan kepadatan pertanaman yang di inginkan. Kepadatan tanaman berkaitan eratdengan jarak tanam yang juga di pengaruhi oleh kultivar batang atas dan batang bawah

b. Pembuatan lubang tanam
Jarak tanam yang biasa di gunakan sekitar 8x8 m sampai 12 x 12 m.Budidaya intensif dengan jarak tanam 4 x 5 m dan 5 x 6 m dapat di lakukan dengan cara menjarangkan tajuk saat tanaman berumur 7 sampai 10 tahun atau dengan menggunakan kultivar cebol. Tujuanya adalah agar tajuk tanaman tidak saling bersentuhan.
Di tempat yang sudah di tandai, lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm di gali dengan cara memisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Selanjutnya, lubang tanam galianya di jemur selam 1- 2 bulan agar keasamanya menurun dan terbebas dari hama dan penyakit tular tanah yang sudah ada sebelumnya. Pupuk kandang sebanyak 30 untuk setiap lubang tanam di campur tanah galian yang telah di pisah agar lebih gembur. Kemudian campuran tersebut di masukkan kembali kedalam lubang tanam. Ajir di tancapkan di tengah timbunan lubang tanam sebagai tanda penanaman bibit mangga. Pembuatan lubang tanam di lakukan pada musim kemarau menjelang musim hujan.






7. Penyediaan Bibit
Setelah lahan tepilih, bibit menjadi faktor penentu keberhasilan usahatani mangga. Ketepatan pemilihan kultivar dan kepastian kemurnian genetis bibit yang terpilih merupakan hal penting yang harus di pahami oleh pekebun mangga. Pemilihan mangga sebaiknya berdasrkan kultivar yang telah di lepas oleh menteri pertanian melalui surat keputusan mentri pertanian. Beberapa kultivar mangga yang telah di lepas oleh mentri pertanian adalah arumanis-143, manalagi-69, golek-31, gedong, sukku, lanabbu, legong, durih dan dodol. Saat ini, sudah banyak pengusaha bibit atau penagkar bibit, tetapi jaminan kepastian dan kemurnian genetic bibit kultivar mangga masih sulit di peroleh. Untuk memilih bibit bermutu tersebut, para pekebun mangga dapat melakukan dua pendekatan sebagai berikut ;
1. Bekerjasama dengan instusi penelitian yang memproduksi bibit mangga dengan system jaminan mutu.
2. menghasilkan sendiri bibit bermutu dengan cara memilih dan menyeleksi pohon induk mangga yang bibitnnya akan di perbanyak
Persyaratan bibit bermutu yang harus di ketahui oleh para pekebun mangga sebagai berikut :
a. Asli
Tanaman akan menampilkan sifat – sifat yang sesuai dengan varietas yang di wakilinya.
b. Seragam
Dalamm satu pot ( populasi bibit ) bibit asli harus memenui standar mutu keseragaman diameter batang bawah, diameter batang atas, tinggi tempelan, tinggi sambungan, jumlah daun muda ( pupus ), jumlah pertunasan, tinggi bibit, jumlah daun, ukuran wadah, media tanam, warna kulit batang bibit, dan umur bibit.
c. Sehat
Bibit tidak terinfeksi penyakit atau rusak oleh hama tanaman.
d. Bersih
media tumbuh tidak di tumbuhi gulma dan bersih dari serasah ( kotoran dari ranting atau daun kering ).
e. Daya Tumbuh
Dalam satu plot persentase pertumbuhan bibit lebih dari 95%.



Perbanyakan tanaman mangga secara grafting atau sambung celah secara dini merupakan piliahan yang menguntungkan. Setelah berumur 1- 2 bulan, batang bawah dari varietas madu, podang, kopyor, beruk,endog dan rayu sudah dapat di sambung. Setelah berumur satu tahun batang bawah sudah bisa di pindahkan kelahan pertanaman. Keuntuungan teknologi sambung secara celah adalah lebih cepat, lebih efisien dalam penggunanan tempat dan hasilnya berupa bibit jadi yang berukuran mungil. Untuk efisiensi pengangkutan di gunakan polibag berdiameter 16 cm dan tinggi 25 cm. Media tanamnya berupa campuran pasir, pupuk kandang, sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Bisa juga berupa campuran seperti di atas , tetapi di tambah dengan 5-10 gram pupuk organic untuk setiap polibag.

8. Penanaman
Penanaman bibit mangga di kebun sebaiknya di lakukan pada musim hujan. Caranya, bibit mangga di keluarkan dari polibag dan di tanam di dalam lubang tanam yang telah di siapkan. Ukuran lubang tanam sebesar bongkahan tanah yang menyelimuti akar bibit tanaman. Untuk mencegah berkembangnuya hama dan penyakit tular tanah, perlu di taburkan pestisida kedalam lubang tanam.,
Pemupukan awal dapat di lakukan saat tanam dengan memberikan 100 g urea,25g TSP, dan 50 g KCL. Pupuk tersebut di taburkan di sela sela bongkahan tanah yang menyelimuti akar bibit mangga dan lubang tanah yang telah disediakan. Penyiraman dan penaungan di perlukan untuk melindungi tanaman muda bedrlangsung hinggaq pukul 10.00. penyiraman dan penaungan tersebut tidak di perlukan jika kondisi tanah lembab dan tanaman muda terlihat tegar. Kelembaban tanah dapat di jaga dengan cara menutup tanah di sekitar batang pokok tanaman dengan jerami kering.
Pergantian tanaman dilakukan terhadap tanaman yang mati pada awal pertumbuhan. Tanaman mangga juga bisa dig anti njika buahnya bukan dari kultivar yang di inginkan. Langkah pertama sebelum pergantian tanaman adalah melakukan eradikasi ( pemusnahan total ) tanaman dan melakukan sanitasi lubang bekas tanaman dan lingkungan. Pergantian tanaman pada tanaman sudah besar dan mulai berbuah dapat di lakukan dengan cara membongkar tanaman, lalu menggantinay dengan tanaman yang terjami n kultivarnya.



Secara ringkas kegiatan topworking dapat di lakukan sebagai berikut :
1. tanaman mangga dewasa dapat di potong setinggi 1 m dari permukaan tanah
2. Luka bekas potongan di tutup dengan paraffin
3. Entris dari kultivar mangga yang di inginkan di sambung – celahklan ketunas baru yang tumbuh dari batang pokok atau di sambung – sisispkan ke batang pokok.

9. Pemupukan dan pengairan
Pemupukan dan pengairan bertujuan menjaga kesehatan pertumbuhan tanaman dan mengimbangi atau mengganti kekurangan unsure hara akibat ketidak suburan tanah. Pupuk yang di berikan atau di tambahkan ketanaman merupakan campuran bahan yang terdiri dari 20 unsur yang di perlukan tanaman.
Berdasarkan bentuk dan unsur yang di kandungnya , pupuk di bagi menjadi pupuk organik dan anorganik. Contoh pupuk organic antara lain ; pupuk kandang, kompos, dan limbah pengolahan hasil ternak. Sementara itu contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP, ZA dan KCL. Denagn demikian pemupukan yang efektif dan efisien dan ramah lingkungan harus memperhatikan tingkat kebutuhan tanaman terhadap unsur hara.unsur hara yang mendasar bagi pertumbuhan tanaman adalah C,H,O,N,P,S,K,Ca,Mg,B,Cl,Cu,Fe,Mn,Mo an Zn.

Pengambilan contoh untuk daun mangga untuk keperluuananalisis dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Menentukan umur daun, yakni 5 – 7 bulan
2. Posisi daun dari bagian tengah pupus dewasa terakhir hingga semua sisi pohon. Sebaiknya di hindari pengambilan contoh daun terminal ( ujung ).

10. Hama Dan Penyakit

a. Hama
1) Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
2) Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini. Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.
3) Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan. Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.
4) Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metal eugenol di dalam wadah dan insektisida.
5) Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang
membeku menimbulkan jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.
6) Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga. Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
7) Codot
Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.

b. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.



2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi. Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan. Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur Bordeaux
.
c. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.




11. Panen
Ciri – Ciri yang dapat di lihat dari buah mangga yang siap untuk di panen adalah :
a. Umur buah
penentuan umur panen buah mangga dapat di tentukan mulia dari bunga pertama mekar, bunga mekar penuh, atau mulai dari pentil ( buah mangga sebesar kelereng ). Buah dapat di panen setelah sekitar 70 – 115 hari dari bunga pertama mekar, bunga mekar penuh, atau sejak terbentuknya pentil. Umur panen buah mangga tidak sama, tergantung jenis dan lokasinya.
b. Bentuk buah
Buah mangga tua mempunyai bentuk membulat di bagian dekat ujung buah. Buahntersebut kelihatan padat dan berisi.
c. Tangkai Buah
Bekas tangkai buah yang tidak jadi dapat di gunakan sebagai petunjuk untuk mmenentukan derajat ketuaan buah. Bekas tangkai sudah kelihatan mongering semuanya, berarti buah mangga sudah cukup tua untuk di pungut.
d. Lapisan lilin
Buah mangga yang sudah tua biasanya kulit buahnya tertutup dengan suatu lapisan yang berwqarna keputih – putihan seperti bedak.
e. Letiseln Pada kulit buah
Letisel yang terdapat pada kulit buah kelihatan lebih besar dan nyata.

Cara panen buah mangga
Untuk mendapatkan buah dengan bentuk ketuaan yang seragam, pemanenan buah di lakukan bertahap. Pemanenan dapat di lakukan 2 – 4 kali sampai buah habis. Sebelum pemanenan dilakukian sampling ( pengujian mengenai ketuaan beberapa buah ) terlebih dahulu agar di ketahui tingkat ketuaan buah.
Selain tingkat ketuaan mutu buah mangga di pengaruhi pula oleh cara panennya. Penanganan yang asal – asalan dapat menyebabkan kulit buah menjadi luka sehingga menurunkan kualitasnya. Mutu buah mangga yang baik tidak hanya di butuhkan untuk pasar luar negeri, tetapi juga di perlukan untuk pasar domestic.
Untuk mendapatkan hasil pane yang baik, ada dua macam cara pemanennanya yaitu :
1. Untuk yang terjangkau tangan, buah dan tangkainya di petik dengan tangan, kemudian di tampung dalam keranjang penampungan yang di ikat di dahan.
2. Untuk Yang tidak terjangkau oleh tangan, buah di panen dengan menggunakan galah. Galah tersebut di buat dari bamboo yang di lengkapi dengan pisau pemotong dan penampung buah yang terbuat dari anyaman bambua tau anyaman rotan.

Dalam pemanenan, di usahakan agar buah tetap bertangkai dan getah yang keluar dari tangkai tidak menempel pada permukaan kulit buah. Adanya getah yang menempel pada kulit akan mempengaruhi penampilan dan menurunkan mutu buah, walaupun telah di bersihkan. Beberapa cara untuk mengurangi getah dan menghindari getah menempel pada kulit buah sebagai berikut :
1. Buah di panen ada tingkat ketuaan yang cukup
2. sebaiknya buah di panen pada pukul 09.00 – 15.00 karena pada waktu itu tekana turgor pada buah turun dan produksi getah minimal.
3. Pemanenan di lakukan dengan menggunakan tangan ( di petik langsung ) atau dengan galah yang di lengkapi dengan penampung buah.
4. Buah di panen dengan tangkai yang panjang.
5. Setelah di panen buah di letakkan di dalam keranjang secara hati – hati jangan sampai kulit buah luka dengan posisi pangkal buah di bawah.

Setelah di panen buah di kumpulkan dalam keranjang bambu atau keranjang pelastik. Kemudian, di angkut ke gudang pengumpulan untuk di lakukan pemilihan, pengelasan, dan pengemasan.












PROSPEK USAHA KOMODITI MANGGA
Aspek Pemasaran
a. Permintaan
Permintaan Dalam Negeri
Sebagian besar (kalau tidak dapat dikatakan seluruhnya) buah mangga yang masak segar, didistribusikan dan dipasarkan guna memenuhi permintaan dalam negeri. Permintaan dalam negeri tersebut cenderung meningkat sepanjang tahun. Data pada tahun 1990 menunjukkan bahwa total konsumsi terhadap buah mangga mencapai 12 ribu ton. Besaran konsumsi ini diperkirakan akan terus meningkat sepanjang tahun dan sampai tahun 2000 besaran konsumsi tersebut diperkirakan akan mencapai 533 ribu ton. Bila dibandingkan dengan angka perkiraan FAO pada tahun 2000 yaitu bahwa konsumsi buah-buahan akan mencapai 60 kg per kapita per tahun, maka konsumsi buah-buahan di Indonesia masih relatif sangat rendah yaitu baru akan mencapai 36 kg per kapita dengan 2.5 kg di antaranya berasal dari buah mangga. Faktor penentu peningkatan permintaan terhadap buah-buahan khususnya buah mangga, adalah peningkatan jumlah penduduk terutama penduduk perkotaan dan wilayah industri, semakin membaiknya pendapatan masyarakat pada umumnya, serta meningkatnya arus kedatangan wisatawan mancanegara serta pemintaan yang datang dari industri olah lanjut yang cenderung memerlukan pasokan bahan baku yang tepat jumlah dan waktu serta kepastian kesinambungan pasokannya. Besaran konsumsi tersebut dipenuhi langsung melalui para produsen, pedagang pengumpul, pedagang ditingkat pasar eceran baik di pasar-pasar tradisional, maupun melalui pasar supermarket, hotel, restoran dan melalui bentuk produk olahan.
Permintaan Luar Negeri
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB (Maret, 1998), Indonesia berpotensi dan berpeluang untuk melakukan ekspor komoditas buah-buahan. Secara garis besar terdapat tiga kawasan yang berpotensi untuk pemasaran buah buahan tropis termasuk

yang dari Indonesia, yaitu :
1. Kawasan Eropa yang terdiri dari Jerman, Perancis, Inggris, dan
Benelux yang menyerap sebesar 58% dari pasar dunia;
2. Kawasan Amerika yang terdiri dari Amerika Serikat dan Kanada yang
menyerap sebesar 10,2% dari pasar dunia;
3. Kawasan Asia Pasifik yang terdiri dari Jepang, Hongkong, Singapura
dan Australia yang menyerap sebesar 9,3% pasar dunia.

Andai Indonesia sebagai salah satu negara pemasok buah tropis segar dunia masih sangat kecit yakni kurang dari 1%. Sebenarnya buah-buahan tropis asal Indonesia telah mampu memenuhi pasaran dunia termasuk Eropa Barat. Tetapi jumlah pasokan masih sangat kecil/terbatas akibat kemampuan untuk memasok yang masih rendah dan belum mampu menjamin kesinambungan pasokan. Bilamana proses pasca panen dapat menjamin mutu buah mangga yang diminta pasar dunia maka peluang ekspor dari Indonesia akan lebih besar.

b. Penawaran/Peluang
Penawaran
Secara geografis, mangga (Mangifera indica) terdapat di semua propinsi di Indonesia. Namun pulau Jawa merupakan tempat produksi dan pasar yang paling dominan. Dari total luas tanaman 160.000 ha, sebesar 50,32% dari total luas tanam berada di pulau Jawa dan Madura. Sementara itu berturut-turut diikuti oleh Bati dan Nusa Tenggara sebesar 32,8%, Sulawesi sebesar 12%, dan sisanya terdapat di Sumatra (3%), Maluku dan Irian Jaya (1.88%) dan Kalimantan sebesar 1%. Perkebunan Mangga secara komersial telah berkembang di beberapa kota di Jawa Timur yaitu di Gresik, Pasuruan dan Probolinggo, sedangkan di daerah Jawa Barat terletak di kota-kota Cirebon, Indramayu, dan Majalengka.
Peluang Pengembangan
Peluang pengembangan tanaman mangga dapat dipicu oleh adanya potensi permintaan terhadap buah ini, baik yang datang dari permintaan dalam negeri sendiri maupun yang datang dari luar negeri. Adanya peluang permintaan terhadap buah mangga dapat di cerminkan dari kecenderungan peningkatan nilai ekspor buah mangga selama 5 tahun terakhir semenjak tahun 1991. Nilai ekspor tertinggi dicapai pada tahun 1995 yaitu sebesar US $ 1.311.728. Dan nilai ekspor yang terendah pada kurun waktu lima tahun tersebut terjadi pada tahun 1993 yaitu sebesar US $ 586.123. Kecenderungan eskpor mangga dari Indonesia, sekalipun berjalan secara "erratic", tetapi kecenderungannya menggambarkan peningkatan sepanjang tahun. Dalam situasi perekonomian seperti saat-saat ini, maka peningkatan peranan mata dagangan berpotensi ekspor yang dalam pelaksanaan proses produksinya sebagian besar menggunakan komponen lokal, akan mendapat tempat dan prioroitas yang sangat tinggi dari Pemerintah. Salah satu fasilitas yang disediakan pemerintah untuk menunjang pengembangan budidaya tanaman mangga yaitu kredit dengan tingkat bunga yang disubsidi sehingga dapat dimanfaatkan oleh proyek-proyek dengan jangka waktu yang relative lama karena tingkat bunganya rendah.
Upaya untuk meningkatkan ekspor/substitusi impor buah mangga secara riil akan sangat tergantung dari beberapa faktor pelaksanaan suatu proyek budidaya yang ditunjang dengan skim kredit diatas, yaitu :
1. Perlunya kehadiran perusahaan dan atau koperasi yang mampu melaksanakan ekspor buah mangga;
2. Adanya kemampuan dan kesungguhan perusahaan dan atau koperasi tersebut, dengan cara bermitra usaha, dapat bekerjasama dan membantu para petani mangga pada total luasan tertentu (300-500 ha), untuk melaksanakan proses produksi dan proses panen serta proses pasca panen yang baik dan benar;
3. Bahwa dengan perencanaan penyediaan produksi dari total luasan tertentu tersebut, diduga dapat menjamin kesinambungan pasokan untuk ekspor;
4. Produksi mangga pada areal tersebut harus dapat dilaksanakan dengan unit biaya yang menyebabkan produk mangga dari Indonesia mampu bersaing di pasar global;
5. Diusahakan agar rantai distribusi dan pemasaran dapat dilaksanakan sependek mungkin sehingga dengan demikian harga buah dari tingkat produsen s/d tingkat pasar eceran di dalam negeri, dapat dijangkau oleh para konsumen dengan berbagai tingkat pendapatan;
6. Sedangkan untuk menunjang ekspor, disamping penanganan pasca panen yang baik dan benar, juga memerlukan komitmen untuk menjamin kesinambungan ketepatan penyampaian dan jumlah serta harga pasokannya.

4. Aspek Produksi
a. Umum
Berkebun mangga dalam skala usaha yang cukup besar, perlu sekali melihat kondisi lahan yang akan ditanami yaitu harus memperhatikan kesesuaian lahan. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu jenis tanah, ketebalan lapisan tanah, kondisi air tanah, pH tanah, serta derajat kemiringan tanah. Berdasarkan jenis tanahnya, tanaman mangga dapat tumbuh dengan baik pada macam-macam jenis tanah, baik pada tanah vulkanis tua, vulkanis muda, tanah aluvial, tanah dengan struktur ringan maupun berat. Lahan untuk budidaya tanaman mangga sebaiknya merupakan satu hamparan yang cukup luas, sehingga pengolahannya dapat dilakukan secara mekanis dan serempak. Namun kenyataan di lapangan untuk mendapatkan hamparan lahan seperti itu cukup sulit, terutama untuk daerah di Pulau Jawa. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dalam analisa baik teknik, maupun finansial disajikan model dengan luasan 1 (satu) ha. Tanaman mangga yang akan dibudidayakan adalah tanaman mangga jenis unggul, seperti arumanis dan gadung klon 143,210 dan Gedong Gincu. Varietas mangga komersial di Indonesia diantaranya mangga arumanis, manalagi jenis besar dan manalagi jenis kecil, goiek, gedong gincu, gedong biasa, dan cengkir. Adapun beberapa varietas mangga eks-import, diantaranya namdokmai, thongdam, nangkiawan (semuanya dari Thailand), irwin, julie, haden (Amerika), dan lain-lain. Pengadaan bibit sangat penting sekali dan merupakan faktor penentu keberhasilan usaha. Bibit mangga yang tidak baik akan diketahui setelah memakan waktu cukup lama, dan kalau diganti tentunya akan memakan biaya dan tidak efisien. Maka atas dasar pertimbangan tersebut pengadaan bibit mangga sepenuhnya menjadi tangung jawab INTI, petani plasma hanya menerima bibit yang sudah siap tanam.

b. Lahan dan Tanah
Persiapan Lahan
Pemilihan lokasi untuk kebun mangga hendaknya diusahakan tidak terlalu jauh dari jangkauan jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat, agar memudahkan pengangkutan baik pada saat panen maupun dalam pengangkutan bibit dan sarana produksi lainnya. Di samping itu dilokasi tersebut dekat dengan sumber air, baik dari air irigasi, ataupun dari air tanah, sehingga pada musim kemarau air untuk keperluan tanaman tetap cukup tersedia. Dalam persiapan lahan ini termasuk penyuluhan, pengorganisasian proyek di tingkat petani dan inventarisasi lahan, serta pelatihan.

Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cangkul, bajak, garu, ataupun secara mekanis dengan traktor. Pengolahan tanah hendaknya dilakukan pada musim kemarau atau awal musim hujan, dimana pada saat itu tanah tersebut masih berupa gumpalan yang mudah untuk dihancurkan/digemburkan dengan penambahan air.
Setelah pencangkulan/pembajakan/pentraktoran, tanah dibiarkan beberapa hari untuk memberikan kesempatan tumbuh bagi rerumputan, yang akhirnya rerumputan tersebut dikumpulkan, ditumpuk pada tempat tertentu, kemudian dibenam atau dibakar. Pada tanah yang derajat keasamannya tinggi (pH rendah), maka pada tanah yang telah dicangkul tersebut disebarkan kapur/dolomit secara merata.Dalam pengolahan tanah mulai dari pembukaan lahan, pencangkulan, pembajakan, penggaruan, pembuatan bedengan, guludan, pembuatan saluran irigasi dan pembuangan/drainase, serta pembuatan lobang tanam, sampai dengan siap tanam memerlukan tenaga kerja kurang lebih 200 HOK.

c. Penanaman
Lubang tanam dibuat/disediakan sesuai dengan jarak tanam, di mana jarak tanam tersebut diantaranya ditentukan oleh kesuburan tanah dan lapangan. Jarak tanam bervariasi yaitu diantaranya 4 x 6 m, 6 x 6 m, 10 x 10m. Pada lobang tanam yang telah tersedia dimasukan pupuk kandang dan dicampur dengan pupuk dasar lainnya seperti TSP, Urea, dan KCI, setelah itu barulah bibit ditanam. Tenaga kerja untuk penanaman cukup 6 - 8 HOK, tergantung dari jumlah bibit yang akan ditanam.

Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penyulaman tanaman,penyiangan/pembumbunan, pemupukan, penyiraman/pengairan, pemangkasan, penanggulangan hama dan penyakit.

1. Tanaman mangga yang mati dan yang pertumbuhannya tidak baik/kerdil diganti dengan tanaman baru yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan tanaman lebih seragam;
2. Penyiangan rumput liar dilakukan pada saat pengerjaan penggemburan tanah dan pembumbunan tanaman, serta kalau diperlukan sekalian dengan mengerjakan penyulaman bagi tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Tenaga kerja untuk ini diperlukan sekitar 20 HOK;
3. Pemupukan susulan dilakukan dengan cara membenamkan campuran pupuk susulan yang terdiri dari TSP/SP 36, KCI, dan Urea di sekitar tegakan, persis dibawah tajuk tanaman tersebut. Dosis pemupukan disesuaikan dengan umur dan pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman memasuki fase pembungaan dan pembuahan, maka pupuk ekstra untuk merangsang dan memantapkan bunga dan buah perlu diberikan. Untuk aplikasi pemupukan dalam tiap tahun memerlukan tenaga kerja sekitar 20 HOK;
4. Pemangkasan dilakukan untuk mendapatkan bentuk tanaman yang baik, sehingga didapatkan bentuk tajuk yang dikehendaki, yaitu dahan/cabang tanaman seimbang ke segala arah. Tenaga kerja untuk memangkas dalam satu tahun pemeliharaan adalah pada kisaran 6 – 9 HOK;
5. Penyiraman/pengairan merupakan unsur yang cukup penting dalam berkebun mangga, terutama pada musim kemarau. Pada waktu tanaman masih kecil dan hujan kurang, maka penyiraman diperlukan, sedangkan pada musim hujan dimana air berlebihan, maka drainase/pembuangan air harus mendapat perhatian, sehingga aerasi dan drainase tanah tetap terpelihara. Rata-rata dalam tiap tahun diperlukan tenaga kerja 5 HOK;
6. Penanggulangan hama dan penyakit, baik yang menyerang akar, batang, daun, bunga dan buah perlu diperhatikan. Pemberantasan dilakukan apabila hama dan penyakit tersebut sudah merusak di atas ambang batas. Penggunaan pestisida dilakukan seminim mungkin, dan dilakukan dalam keadaan yang memaksa. Tenaga kerja untuk penanggutangan hama dan penyakit adalah 4 HOK/tahun.
7. Selama pemeliharaan, kebun perlu diamati pertumbuhannya, dan untuk itu pemilik kebun harus mengamatinya paling tidak 3 kali dalam seminggu.

5. Aspek Keuangan
a. Data Dan Asumsi Dasar Perhitungan
Data dan asumsi perhitungan yang dipakai dalam studi ini tercantum dalam Tabel Lampiran Investasi.Unit analisa model ini adalah 1 (satu) hektar lahan, dengan populasi 256 pohon. Sementara asumsi teknis didasarkan atas kenyataan di lapangan yang dilakukan oleh para petani ataupun pengusaha perkebunan, maka dalam hal asumsi pembiayaan, secara keseluruhan didasarkan pada harga-harga pertengahan 1998, yang diperhitungkan secara konstan selama masa proyek. Dalam pelaksanaannya, asumsi dasar (terutama mengenai pembiayaan) perlu dikaji ulang menjelang penyaluran kredit.











Kebutuhan Biaya Proyek Dan Sumber Dana
Berdasarkan asumsi yang dikemukakan di atas, maka biaya investasi untuk model usaha ini (1 hektar) disajikan dalam Tabel 1.
TAHUN 0 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 JUMLAH
Pra Investasi 28.000 0 0 0 28.000
Investasi Tetap 0
-Sertifikasi lahan 300.000 0 0 0 300.000
-Bibit Mangga 1.920.000 0 0 0 1.920.000
-Peralatan 0 2.050.000 2.050.000 0 4.100.000
Investasi Modal kerja 0
-Bahan dan Saprodi 0 1.448.240 776.160 897.600 3.122.000
-Tenaga Kerja 1.400.000 1.547.000 1.491.000 1.491.000 5.929.000
Jumlah 3.648.000 5.045.240 2.397.160 2.388.600 15.399.000
Management Free (5%) 182.400 252.262 119.858 119.430 769.950
JUMLAH 3.830.400 5.297.502 2.517.018 2.508.030 16.168.950
Premi Asuransi (2%) 76.608 105.950 50.340 50.161 323.379
JUMLAH 3.907.008 5.403.452 2.567.358 2.558.191 16.492.329

Dari tabel di atas, tampak bahwa biaya proyek (murni, tanpa memperhitungkan bunga selama masa konstruksi) secara keseluruhan mencapai Rp. 14.436.009. Seluruh biaya proyek, diasumsikan dibiayai dengan kredit dengan tingkat bunga sebesar 16% pertahun yang disalurkan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhannya, yang terdiri dari tahun ke-0 (Rp. 3.907.008); tahun ke-1 (Rp. 5.403.452); tahun 2 (Rp. 2.567.358); dan tahun 3 (Rp. 2.558.191). Rinciannya, dapat dilihat pada Tabel Investasi. Seperti tampak dari tabel di atas, komponen biaya ini telah mencakup biayabiaya di luar kegiatan langsung, yaitu : management fee (5%) dan premi asuransi (2%).







Penyusutan Investasi
Dalam analisa keuangan, khususnya untuk menghitung Laba-Rugi, diperlukan komponen penyusutan biaya investasi. Penyusutan biaya investasi minimal harus dapat menutup keperluan angsuran pokok kredit (amortisasi). Nilai penyusutan investasi diperhitungkan dengan kemampuan proyek untuk dapat melunasi beban pinjaman. Perhitungan besarnya penyusutan biaya investasi tersebut disesuaikan dengan periode pengembalian kredit yang relatif memberi kesempatan kepada plasma untuk selama periode tersebut mampu menikmati peningkatan pendapatan sebagai akibat mengikuti proyek kemitraan ini. Karena itu, MK PKT ini memperhitungkan lamanya proyek dapat mengembalikan kredit berlangsung selama 9 (sembilan) tahun produksi. Dengan asumsi seperti tersebut di atas maka penyusutan investasi berkisar dari Rp. 645.118 (tahun ke-4) hingga Rp. 3.454.248 (sejak tahun ke-9). Rinciannya, dapat dilihat dalam Tabel Analisa Laba Rugi.
b. Analisa Total Penjualan
Untuk mendapatkan hasil penjualan yang akan digunakan sebagai komponen analisa arus kas (cash flow), diperhitungkan bahwa proyek PKT ini mengalami masa konstruksi selama tahun ke-0 hingga tahun ke-3. Selanjutnya, proyek telah mulai berproduksi, dengan standar produktivitas tahunan berkisar dari 1.024 kg/ha/tahun (tahun ke-4) hingga 34.133 kg/ha/tahun. Dengan menggunakan asumsi produksi proyek seperti di atas, maka dengan harga konstan bulan Juli 1998 sebesar Rp. 4.000/kg, selama 12 tahun proyek memperoleh pendapatan berkisar dari Rp. 4.096.000 (tahun ke-4) hingga Rp. 136.533.333Rinciannya tampak pada Tabel Perhitungan Hasil Panen.











Analisa Kelayakan Proyek
Untuk sampai pada kesimpulan tentang kelayakan proyek, maka digunakan kriteria kelayakan Financial Rate of Return (FRR) dan "Pay-back Period". Hasil analisa kelayakan menghasilkan kriteria sebagai berikut :
- FRR = 33%
- Pay-back Period = 6,7 tahun
- NPV = Rp 32.136.853
- BCR = 2,85 kali
Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa secara finansial proyek dapat dilaksanakan. Dengan skim kredit bebunga 16% per tahun di tingkat plasma, maka proyek ini memiliki segi keamanan yang relatif tinggi bilamana ditinjau dari kredit dan atau bank. Demikian pula, proyek ini menghasilkan keuntungan yang besar bila ditinjau dari segi petani plasma dan INTI. Secara rinci dapat diikuti dalam Tabel Arus Kas.
Analisa Laba/Rugi
Dari hasil analisa Laba-Rugi (Lampiran Laba Rugi), dapat disimpulkan bahwa selama 12 tahun proyek, petani plasma akan mendapat keuntungan bersih (setelah pajak) relatif cukup besar, yaitu berkisar dari Rp 258.047 pada tahun ke-4 hingga Rp. 39.401.225.pada tahun ke-12. Pendapatan ini akan semakin besar bilamana sebagian dari jumlah HOK (Hari Orang Kerja) dapat dinikmati pula oleh tenaga kerja keluarga. Dari kepentingan keamanan kredit dapat dikembangkan suatu pola di mana para petani plasma dapat didorong untuk bersedia menempatkan dana tabungan yang diambil sebesar 10% dari pendapatan bersih setelah pajak. Kriteria keamanan proyek dapat diikuti pula dari besaran Titik Impas (Break Even Point = BEP). Dalam nilai rupiah, BEP berkisar dari Rp 3.358.720 (tahun ke-4) hingga Rp. 23.956.758 (tahun ke-12). Dalam bentuk kilogram, BEP berkisar dari 840 kg (tahun ke-4) hingga 5.989 kg (tahun ke-12). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek semakin aman sejalan dengan dapat diselesaikannya kewajiban proyek kepada bank yang membiayai

3 komentar:

  1. WAalaikumusalam warahmmatulahi wabarakatu..
    Bismillaahirrahmanirrahim..
    Pak Dedi Sumandi yg saya hormati, Saya Yonan dari bandung seorang pekerja kuli serabutan,usia 41 tahun belum menikah. Ingin membuktikan tautan saran yg anda bagikan. Namun saya hanya akan memohon bantuan modal uang Hakikat dari Allah melalui anda sebesar 50 juta. Untuk digunakan membuka usaha Bengkel Tekhnik, agar saya punya usaha sendiri dan bisa segera menikah. Dan tentu saja modal tersebut akan saya kembalikan Jika usahanya sudah Berjalan dan Berkembang.
    Demikian respon atas tautan yg anda bagikan. Sebelumnya saya haturkan Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

    BalasHapus

  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

Proudly Powered by Blogger.