09 November 2011

by PUTRA SIAK  |  in Lingkup Pertanian at  Rabu, November 09, 2011

Tugas Mandiri Manajemen Agribisnis BUDIDAYA TANAMAN MANGGA Disusun Oleh : LAMIJAN 0706120587 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2009 Budidaya Tanaman Mangga 1. Latar Belakang Tanaman mangga di duga berasal dari India dan Ceylon pada tahun 4.000 tahun yang lalu. Tanaman ini kemudian tersebar luas keseluruh daerah tropika, termasuk Indonesia. Belum dapat di sebut dengan pasti apa ratus jumlah varietas manga yang tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Yang pasti,di kebun mangga cukurgondang,probolinggo,jawa timur terdapat sekitar 224 tanaman ( varietas mangga ), belum termasuk tanaman variasi yang tumbuh dari biji. Buah mangga merupakan buah musiman yang sangat di gemari, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Rasanya yang lezat dank has sangat di sukai sehingga menduduki buah pilihan pertama yang di susul buah durian dan lengkeng. Rasa buah mangga mulai dari yang enak di makan segar sampai buah yang hanya enak di makan setelah di olah. Buah mangga yang enak di makan sebagai buah segar dan memmunyai nilai ekonomi tinggi di antaranya mangga arum manis, gedong, golek, manalagi dan cengkir. Rasa buah mangga varietsnya unggul ddan tingkat ketuaan buhnya cuku, tetapi kalau bibit tanaman berasal dari biji maka rasa buahnya dapat menyimpang dari induknya. Musim berbuah tanaman mangga bersamaaan dengan musim kemarau. Tanaman mangga berbunga 1,5 – 2 bulan sesudah kemarau di mulai dan buah matang 3 – 4 bulan kemudian. Bila musim kemaraunya lebih kering, hasil produksi akan lebih baik. Demikian daerah – daerah dengan musim kering yang panjang baik di gunakan untuk kebun mangga. Musim panen buah mangga umumnya jatuh pada bulan agustus – desember. Namun, di daerah jambi, Aceh , Sumatra utara, Sumatra barat, dan Sumatra selatan di luar bulan tersebut. Keadaan seperti itu menyebabkan buah mangga tersedia sepanjang tahun. Ketersediaan buah mangga sepanjang tahun dapat di usahakan juga dengan pembungaan buatan. 2. Manfaat buah mangga Buah mangga mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah mangga yang berwarna merah oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat di butuhkan tubuh. Tidak semua buah mangga mengandung vitamin A dengan jumlah yang sama. Kandungan vitamin A buah mangga berkisar antara 1.200 – 16.400 SI. Mangga dengan kandungan vitamin A tertinggi adalah mangga gedong ( 16.400 SI ). Selain vitamin A buah mangga juga mengandung vitamin c. kandungan vitamin C pada buah mangga berkisar antara 6 – 30 mg/100 g buah. 3. Varietas tanaman mangga Terdapat banyak varietas mangga yang tumbuh di indonesiamaupun di Negara lain. Dari sekian banyak varietas tersebuut hanya beberapa saja yang komersial. Ciri – ciri tanaman mangga yang komersial, baik di Indonesia maupun di Negara lain adalah sebagai berikut : A. Mangga komersial di indonesia Buah mangga yang di tanam di idonesia varietasnya beragam mulia daribuah yang enak di makan segar maupun mangga rucah yang rasa buahnya enak hanya untuk produk olahan, seperti rujak atau asinan. Mangga untuk buah segar memmpunyai nilai ekonomis yang tinggi di bandingkan mangga rucah. Harga buah mangga untuk konsumsi buah segar dapat di pengaruhi oleh varietas, ukuran buah, dan penampakan. Jenis jenis mangga yanmg mempunyai nilai ekonomis tinggi di antaranya mangga gedong, golek, manalagi dan cengkir. Sifat – sifat fisik buah mangga segar sebagai berikut : a. Mangga arumanis Buah mangga arumanis mempunyai cirri – cirri antara lain bentuknya jorong, letak tangkai di tengah, pangkal buah bulat miring, tidak atau erlekuk dangkal, pucuk buah runcing, dan berparuh sedikit. Berat buah 450 gram dengan ukuran ( 1,51 x 7,8 x 5,5 ) cm. Kulit buah tipis, halus, berlilin, bintik – bintik jarang, berwarna putih kehijauan. Pangkal buah berwarna kuning kecoklatansampai merah keunguan dan pucuknya berwarna hijaudaging buah masak berwarna kuning kemerahan, dagingnya tebal, berderat halus, harum, kandungan air banyak, dan rasanya manis. Bijinya tipis, berukuran ( 13,75 x 4,25 x 1,9 )cm, dan sebagian biji bersereat pendek. Kadar total padatan terlarut (TPT) 17,78%, keasaman 0,264%, nisbah/atau gula asam 67,37%, dan kadar air 80,3 %. Musim berbuahnya bulan agustus sampai desember. b. Mangga manalagi 69 ( manalagi besar ) Buah mangga manalagi berbentuk jorong, letak tangkai miring, pangkal buah runcing sedikit berleher, pucuk buah bulat, tidak atau sedikit berlekuk. Berat buah 560 gram denga ukuran ( 16,1 x 8,2 x 7,3 )cm. Kulit buah tebal, halus, berlilin, binti – bintik jarang berwarna putih kehijauan, dan kemudian timbul titik – titik coklat di tengahnya. Warna kulit buah masak pada pangkalnya kuning dan pucuknya hijau. Warna buah masak kuning. Dagin buah masak tebal, berserat halus, air buah sedang, berarroma harum, dan rasanya manis segar. Biji buah kecil berukuran ( 14 x 4,6 x 2,2 )cm dan sebagian biji berserat pendek. Musim berbuahnya sekitar bulan agustus sampai desember. Mangga ini berasal dari pasuruan atau probolinggo. c. Mangga manalagi kecil Manalagi kecil sangat popular di masyarakat karena rasanya manis dan tersedia sepanjang tahun. Mangga ini sering kali berbuah di luar musim. Bentuknya hamper sama manalagi besar, tetapi kulitnya berbintik putih. Keistimewanya adalah meskipun belum matang, rasa buahnya manis segar. Bobot per buah sekitar 200 gram. d. Mangga golek Buah mangga golek berbentuk panjang, letak tangkal buah di tengah, pangkal dan pucuk buah runcing, tidak berlekuk, dan tidak berparuh. Berat rata – rata 512 gram dengan ukuran ( 16,7 x 7,9 x 6,2 ) cm. Kulit buah agak tebal, halus berlilin, binti – bintik sedang berwarna putih kehijauan. Warna kulit buah masak bagian pangkal kuning dan bagian pucuk hijau. Daging buahnya teebal, lunak, berserat halus, air buah sedang beraroma agak harum, dan rasanya manis. Bila terlalu masak, rasa buahnya kurang enak. Bijinya sedang berukuran ( 14,5 x 4,2 x 2,8 ) cm dan sebagian biji berserat pendek. Musim mangga pada bulan agustus sampai desember. e. Mangga gedong biasa Buah mangga gedong biasa berbentuk bulat, letak tangkai di tengah, pangkal buah miring, sedikit berlekuk, pucuk buah bulat dan sedikit pecah. Berat buah rata – rata 300 gram dan berukuran ( 9,4 x 7,4 x 6,1 ) cm. Kulit buah tebal, halus, berlilin, bintik – bintik agak jarang, dan berwarna putih kehijauan. Warna kulit buah masak dengan pangkal merah jingga dan pucuk merah kekuningan. Warna buah masak kuning jingga. Daging buah tebal, kenyal, berserat halus sekali, kandungan air banyak, beraroma harum dank has, serta manis segar. Bijinya besar berukuran ( 7,9 x 4,5 x 2,3 ) cm dan sebagian biji berserat pendek. f. mangga gedong gincu Mangga ini banyak di hasilkan di jawa barat, khususnya daerah majalengka, Cirebon, indramayu, dan sekitarnya. Warna kulit buahnya sangat menarik dan agak beda dengan mangga gedong biasa, yaitu berwarna mera oranye. Mangga ini cukup laku di pasaran dalam dan luar negeri. Harga mangga gedong gincu lebih mahal di bandingkan dengan mangga gedong biasa. Bentuk buahnya hamper bulat dengan panjang 10 cm dan lebarnya 8 cm. Bobotnya rata- rata 200 – 250 gram /buah. Kulitnya tipis dan halus. Daging buah tebal dan berwarna kunig kemerahan, berserat, beraroma harum dan rasanya manis musim berbuah bulan agustus – desember. g. Mangga cengkir indramayu Buah mangga cengkir berbentuk jorong dengan warna kulit kuning sewaktu matang. Bentuk fisiknya memang kurang menarik, tetapi ternyata banyak konsumennya. Berat buah rata – rata 51 gram dengan ukuran ( 16,7 x 7,9 x 6,2 ) cm. Kulit buah agak tebal halus dan berlilin. Saat masak pangkal buah berwarna kuning dan pucuk berwarna hijau. Warna daging buah masak berwarna kuning. Bijinya sedang berukuran ( 14,5 x 4,4 x 2,8 ) cm, sebagian biji berserat pendek. Jenis mangga ini lebih din sukai dalam keadaan tua, tetapi belum masak ( mangkal) karena daging buahnya terasa renyyah dan agak gurih. Musim buah pada bulan agustus – desember. 4. Biologi tanaman mangga Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Anarcadiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera spp Tanaman mangga termasuk keluarga Anacardiaceae, sama dengan jambu monyet dan kedondong. Genus dari marga Anacardiaceae yang berasal dari asia tenggara tercatat ada 62 species. Enam belas species di antaranya memiliki buah yang dapat di makan, tetapi hanya species mangifera caesia, jack, mangifera Foetida, Lour., Mangifera odorata, Griff.,dan Mangifera indica, L. yang biasa di makan. Di antara ke empat belas mangga yang dapat di makan tersebut yang memiliki jenis paling banyak adalah Mangifera indica,L. Sebagian dari mangga tersebut memiliki aroma terpenting yang cukup kuat. Daun mangga terletak di sepanjang ranting, bergantian, dan jaraknya tidak teratur. Daun – daun tersebut bertangkai panjang atau pendek, berbentuk jorong meruncing, kaku, keduaq permukaanya halus, bagian atas berwarna hijau gelap mengilap, bagian bawah berwarna hijau kekuningan, panjang daun 10 – 40 cm dan lebar 2 – 10 cm, dasar daun tajam atau meruncing, daun muda berwarna ungu kemerahan atau merah tua , setelah tua menjadi hijau gelap. Biologi bunga mangga terdiri dari bunga jantn dan bunga betina ( hermaprodit ). Dari enam varietas mangga yang pernah di teliti, persentase bunga jantina terbesar terdapat di bagian pucuk malai bunga.penelitian lain menemukan, perbandingan atau nisbah bunga jantan dan bunga betina di bagian pucuk malai lebih besar daripada baian tengah dan pangkal malai bunga mangga gadung, golek dan manalagi. a. Morfologi mangga termasuk golongan buah sejati tunggal, yakni buah yang hanya terjadi dari satu bunga dan dari satu bakal buah. Jenis mangga ini mempunyai satu ruang dengan satu biji. Sifat – sifat mangga bias di identifikasikan berdasarkan bentuk, letak tangkai, pangkal buah, pucuk buah, lekukan dan paruhnya. 5. Syarat Tumbuh Tanaman Mangga Tanaman mangga dapat tumbuh baik dan berproduksi di semua jenis tanah. Derajat keasaman tanah ( pH tanah ) ideal untuk tanaman mangga adalah 5,5 – 6,0. Kedalaman air tanah minimum 200 cm dengan kapasitas pertukaran kation ( KTK ) lebih besar dari 8 me/100 g. Tanaman mangga tumbuh cukup baik di dataran rendah denga ketinggian 500 m dpl dengan tingkat kemiringan kurang dari 15%. Kondisi bulan kering yang diperlukan mangga adalah 4 – 8 bulan/tahun dengan suhu 24 – 27 derajat celcius. Tingkat kelembabanya dari agak kering hingga kering. Curah hujan yang di butuhkan mangga sebesar 1.000 mm pertahun dengan tingkat penyinaran 50 – 80 %. 6. Penyiapan Lahan a. Pengolahan Lahan Sebagai tanaman keras, mangga memerlukan ruangan yang memadai untuk pertumbuhanya sehingga lahan yang akan di guanakan sebagai kebun mangga harus di bersihkan dari tanaman yang akan mengganggu perkembanganya. Kemiringan dan tropografi lahan menjadi dasar pertimbangan untuk menyusun barisan tanaman mangga dan pola pengelolaan kebun. Hal ini yang perlu di perhatikan dalam pengolahan lahan adalah pembagian luasan blok pertanaman, jalan pemisah antar blok untuk pemeliharaan, pengangkutan hasil panen, pengawasan kebun dan jaringan irigasi yang akan melayani seluruh blok pertanaman. Lubang tanam di atur di blok pertanaman sesuai sesuai dengan kepadatan pertanaman yang di inginkan. Kepadatan tanaman berkaitan eratdengan jarak tanam yang juga di pengaruhi oleh kultivar batang atas dan batang bawah. b. Pembuatan lubang tanam Jarak tanam yang biasa di gunakan sekitar 8x8 m sampai 12 x 12 m.Budidaya intensif dengan jarak tanam 4 x 5 m dan 5 x 6 m dapat di lakukan dengan cara menjarangkan tajuk saat tanaman berumur 7 sampai 10 tahun atau dengan menggunakan kultivar cebol. Tujuanya adalah agar tajuk tanaman tidak saling bersentuhan. Di tempat yang sudah di tandai, lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm di gali dengan cara memisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Selanjutnya, lubang tanam galianya di jemur selam 1- 2 bulan agar keasamanya menurun dan terbebas dari hama dan penyakit tular tanah yang sudah ada sebelumnya. Pupuk kandang sebanyak 30 untuk setiap lubang tanam di campur tanah galian yang telah di pisah agar lebih gembur. Kemudian campuran tersebut di masukkan kembali kedalam lubang tanam. Ajir di tancapkan di tengah timbunan lubang tanam sebagai tanda penanaman bibit mangga. Pembuatan lubang tanam di lakukan pada musim kemarau menjelang musim hujan. 7. Penyediaan Bibit Setelah lahan tepilih, bibit menjadi faktor penentu keberhasilan usahatani mangga. Ketepatan pemilihan kultivar dan kepastian kemurnian genetis bibit yang terpilih merupakan hal penting yang harus di pahami oleh pekebun mangga. Pemilihan mangga sebaiknya berdasrkan kultivar yang telah di lepas oleh menteri pertanian melalui surat keputusan mentri pertanian. Beberapa kultivar mangga yang telah di lepas oleh mentri pertanian adalah arumanis-143, manalagi-69, golek-31, gedong, sukku, lanabbu, legong, durih dan dodol. Saat ini, sudah banyak pengusaha bibit atau penagkar bibit, tetapi jaminan kepastian dan kemurnian genetic bibit kultivar mangga masih sulit di peroleh. Untuk memilih bibit bermutu tersebut, para pekebun mangga dapat melakukan dua pendekatan sebagai berikut ; 1. Bekerjasama dengan instusi penelitian yang memproduksi bibit mangga dengan system jaminan mutu. 2. menghasilkan sendiri bibit bermutu dengan cara memilih dan menyeleksi pohon induk mangga yang bibitnnya akan di perbanyak Persyaratan bibit bermutu yang harus di ketahui oleh para pekebun mangga sebagai berikut : a. Asli Tanaman akan menampilkan sifat – sifat yang sesuai dengan varietas yang di wakilinya. b. Seragam Dalamm satu pot ( populasi bibit ) bibit asli harus memenui standar mutu keseragaman diameter batang bawah, diameter batang atas, tinggi tempelan, tinggi sambungan, jumlah daun muda ( pupus ), jumlah pertunasan, tinggi bibit, jumlah daun, ukuran wadah, media tanam, warna kulit batang bibit, dan umur bibit. c. Sehat Bibit tidak terinfeksi penyakit atau rusak oleh hama tanaman. d. Bersih media tumbuh tidak di tumbuhi gulma dan bersih dari serasah ( kotoran dari ranting atau daun kering ). e. Daya Tumbuh Dalam satu plot persentase pertumbuhan bibit lebih dari 95%. Perbanyakan tanaman mangga secara grafting atau sambung celah secara dini merupakan piliahan yang menguntungkan. Setelah berumur 1- 2 bulan, batang bawah dari varietas madu, podang, kopyor, beruk,endog dan rayu sudah dapat di sambung. Setelah berumur satu tahun batang bawah sudah bisa di pindahkan kelahan pertanaman. Keuntuungan teknologi sambung secara celah adalah lebih cepat, lebih efisien dalam penggunanan tempat dan hasilnya berupa bibit jadi yang berukuran mungil. Untuk efisiensi pengangkutan di gunakan polibag berdiameter 16 cm dan tinggi 25 cm. Media tanamnya berupa campuran pasir, pupuk kandang, sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Bisa juga berupa campuran seperti di atas , tetapi di tambah dengan 5-10 gram pupuk organic untuk setiap polibag. 8. Penanaman Penanaman bibit mangga di kebun sebaiknya di lakukan pada musim hujan. Caranya, bibit mangga di keluarkan dari polibag dan di tanam di dalam lubang tanam yang telah di siapkan. Ukuran lubang tanam sebesar bongkahan tanah yang menyelimuti akar bibit tanaman. Untuk mencegah berkembangnuya hama dan penyakit tular tanah, perlu di taburkan pestisida kedalam lubang tanam., Pemupukan awal dapat di lakukan saat tanam dengan memberikan 100 g urea,25g TSP, dan 50 g KCL. Pupuk tersebut di taburkan di sela sela bongkahan tanah yang menyelimuti akar bibit mangga dan lubang tanah yang telah disediakan. Penyiraman dan penaungan di perlukan untuk melindungi tanaman muda bedrlangsung hinggaq pukul 10.00. penyiraman dan penaungan tersebut tidak di perlukan jika kondisi tanah lembab dan tanaman muda terlihat tegar. Kelembaban tanah dapat di jaga dengan cara menutup tanah di sekitar batang pokok tanaman dengan jerami kering. Pergantian tanaman dilakukan terhadap tanaman yang mati pada awal pertumbuhan. Tanaman mangga juga bisa dig anti njika buahnya bukan dari kultivar yang di inginkan. Langkah pertama sebelum pergantian tanaman adalah melakukan eradikasi ( pemusnahan total ) tanaman dan melakukan sanitasi lubang bekas tanaman dan lingkungan. Pergantian tanaman pada tanaman sudah besar dan mulai berbuah dapat di lakukan dengan cara membongkar tanaman, lalu menggantinay dengan tanaman yang terjami n kultivarnya. Secara ringkas kegiatan topworking dapat di lakukan sebagai berikut : 1. tanaman mangga dewasa dapat di potong setinggi 1 m dari permukaan tanah 2. Luka bekas potongan di tutup dengan paraffin 3. Entris dari kultivar mangga yang di inginkan di sambung – celahklan ketunas baru yang tumbuh dari batang pokok atau di sambung – sisispkan ke batang pokok. 9. Pemupukan dan pengairan Pemupukan dan pengairan bertujuan menjaga kesehatan pertumbuhan tanaman dan mengimbangi atau mengganti kekurangan unsure hara akibat ketidak suburan tanah. Pupuk yang di berikan atau di tambahkan ketanaman merupakan campuran bahan yang terdiri dari 20 unsur yang di perlukan tanaman. Berdasarkan bentuk dan unsur yang di kandungnya , pupuk di bagi menjadi pupuk organik dan anorganik. Contoh pupuk organic antara lain ; pupuk kandang, kompos, dan limbah pengolahan hasil ternak. Sementara itu contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP, ZA dan KCL. Denagn demikian pemupukan yang efektif dan efisien dan ramah lingkungan harus memperhatikan tingkat kebutuhan tanaman terhadap unsur hara.unsur hara yang mendasar bagi pertumbuhan tanaman adalah C,H,O,N,P,S,K,Ca,Mg,B,Cl,Cu,Fe,Mn,Mo an Zn. Pengambilan contoh untuk daun mangga untuk keperluuananalisis dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menentukan umur daun, yakni 5 – 7 bulan 2. Posisi daun dari bagian tengah pupus dewasa terakhir hingga semua sisi pohon. Sebaiknya di hindari pengambilan contoh daun terminal ( ujung ). 10. Hama Dan Penyakit a. Hama 1) Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis) Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur. 2) Bubuk buah mangga Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini. Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul. 3) Bisul daun(Procontarinia matteiana.) Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan. Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi. 4) Lalat buah Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metal eugenol di dalam wadah dan insektisida. 5) Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni) Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali. 6) Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus) Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga. Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin. 7) Codot Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring. b. Penyakit 1) Penyakit mangga Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux. 2) Penyakit diplodia Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi. Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum. 3) Cendawan jelaga Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang. 4) Bercak karat merah Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga. 5) Kudis buah Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan. Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang. 6) Penyakit Blendok Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur Bordeaux . c. Gulma Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat. 11. Panen Ciri – Ciri yang dapat di lihat dari buah mangga yang siap untuk di panen adalah : a. Umur buah penentuan umur panen buah mangga dapat di tentukan mulia dari bunga pertama mekar, bunga mekar penuh, atau mulai dari pentil ( buah mangga sebesar kelereng ). Buah dapat di panen setelah sekitar 70 – 115 hari dari bunga pertama mekar, bunga mekar penuh, atau sejak terbentuknya pentil. Umur panen buah mangga tidak sama, tergantung jenis dan lokasinya. b. Bentuk buah Buah mangga tua mempunyai bentuk membulat di bagian dekat ujung buah. Buahntersebut kelihatan padat dan berisi. c. Tangkai Buah Bekas tangkai buah yang tidak jadi dapat di gunakan sebagai petunjuk untuk mmenentukan derajat ketuaan buah. Bekas tangkai sudah kelihatan mongering semuanya, berarti buah mangga sudah cukup tua untuk di pungut. d. Lapisan lilin Buah mangga yang sudah tua biasanya kulit buahnya tertutup dengan suatu lapisan yang berwqarna keputih – putihan seperti bedak. e. Letiseln Pada kulit buah Letisel yang terdapat pada kulit buah kelihatan lebih besar dan nyata. Cara panen buah mangga Untuk mendapatkan buah dengan bentuk ketuaan yang seragam, pemanenan buah di lakukan bertahap. Pemanenan dapat di lakukan 2 – 4 kali sampai buah habis. Sebelum pemanenan dilakukian sampling ( pengujian mengenai ketuaan beberapa buah ) terlebih dahulu agar di ketahui tingkat ketuaan buah. Selain tingkat ketuaan mutu buah mangga di pengaruhi pula oleh cara panennya. Penanganan yang asal – asalan dapat menyebabkan kulit buah menjadi luka sehingga menurunkan kualitasnya. Mutu buah mangga yang baik tidak hanya di butuhkan untuk pasar luar negeri, tetapi juga di perlukan untuk pasar domestic. Untuk mendapatkan hasil pane yang baik, ada dua macam cara pemanennanya yaitu : 1. Untuk yang terjangkau tangan, buah dan tangkainya di petik dengan tangan, kemudian di tampung dalam keranjang penampungan yang di ikat di dahan. 2. Untuk Yang tidak terjangkau oleh tangan, buah di panen dengan menggunakan galah. Galah tersebut di buat dari bamboo yang di lengkapi dengan pisau pemotong dan penampung buah yang terbuat dari anyaman bambua tau anyaman rotan. Dalam pemanenan, di usahakan agar buah tetap bertangkai dan getah yang keluar dari tangkai tidak menempel pada permukaan kulit buah. Adanya getah yang menempel pada kulit akan mempengaruhi penampilan dan menurunkan mutu buah, walaupun telah di bersihkan. Beberapa cara untuk mengurangi getah dan menghindari getah menempel pada kulit buah sebagai berikut : 1. Buah di panen ada tingkat ketuaan yang cukup 2. sebaiknya buah di panen pada pukul 09.00 – 15.00 karena pada waktu itu tekana turgor pada buah turun dan produksi getah minimal. 3. Pemanenan di lakukan dengan menggunakan tangan ( di petik langsung ) atau dengan galah yang di lengkapi dengan penampung buah. 4. Buah di panen dengan tangkai yang panjang. 5. Setelah di panen buah di letakkan di dalam keranjang secara hati – hati jangan sampai kulit buah luka dengan posisi pangkal buah di bawah. Setelah di panen buah di kumpulkan dalam keranjang bambu atau keranjang pelastik. Kemudian, di angkut ke gudang pengumpulan untuk di lakukan pemilihan, pengelasan, dan pengemasan. Daftar Pustaka Broto, Wisnu, hasil penelitian holtikultura 1987 – 1991, Jakarta: Pusat penelitian dan pengembangan holtikultura, badan penelitian dan pengembangan pertanian, 1993a. Suyanti, Penanganan Pasca Panen Buah mannga di Cirebon ( Jakarta: Sub BalitHort pasar Minggu, 1994). Satuhu,suyanti.1998.Penanganan Mangga Segar untuk Ekspor.Jakarta:Penebar Swadaya. -----.2009.Budidaya Tanaman Mangga.www.google.com.04 November.jam 14.00.Internet.

0 komentar:

Proudly Powered by Blogger.